Sejak pertama kali didirikan pada tahun 1948, Interbat telah berkembang menjadi salah satu perusahaan farmasi terkemuka di negara ini yang memproduksi lebih dari 270 obat berbeda.

Interbat pertama kali didirikan pada tahun 1948 oleh almarhum Bapak Djoko Sukamto sebagai satu-satunya distributor Indonesia untuk obat-obatan Eropa seperti Crinos S.p.A, Zambon, Gentili S.p.A, dan Cipan Pharmaceutical.

Pada tahun 1959, Interbat memperoleh izin produksinya sendiri dan sejak itu menjadikan dirinya sebagai produsen farmasi independen.

Pada tahun 1971, ketika Kementerian Kesehatan Masyarakat Indonesia menetapkan standar Praktik Manufaktur yang Baik (GMP) untuk pertama kalinya, kami langsung mendapat pengakuan karena menggunakan fasilitas manufaktur yang semuanya sesuai dengan standar baru yang dibentuk ini.

Pada bulan Mei 1977, kami memindahkan seluruh aktivitas produksi kami ke kompleks pabrik baru seluas dua hektar di Sidoarjo, yang terletak 15 km dari Surabaya, Jawa Timur. Sejak itu, Interbat telah mengalami tiga kali perluasan pabrik dan peningkatan besar-besaran pada fasilitas manufaktur, peralatan produksi, laboratorium kendali mutu, dan fasilitas lain yang diatur, sekaligus menerima 31 sertifikat GMP sesuai standar WHO.

Fokus pada perbaikan ini memastikan bahwa produk kami terus memenuhi standar lokal dan internasional yang ketat.

Saat ini, Interbat memproduksi lebih dari 270 produk berbeda dalam berbagai dosis dan bentuk dan dianggap sebagai salah satu produsen farmasi terkemuka di negara ini. Faktanya, dalam satu dekade terakhir, kami selalu berada di peringkat lima besar produsen farmasi Indonesia. Dengan fokus pada perbaikan yang menjadi norma di Interbat, kami yakin bahwa masa depan kami akan terbukti lebih menakjubkan dibandingkan sejarah masa lalu kami.